Jumat, 27 Juli 2018

Gajian Kedelapan: Perjuangan Mencairkan Adsense di Tanah Rantau

 Jumat, 27 Juli 2018
Jika Anda bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba judul tulisan ini "Gajian Kedelapan", sementara terakhir kali saya menulis baru sampai gajian keempat, jawabannya sederhana: saya melewatkan menulis tentang gajian kelima hingga ketujuh karena malas. Tapi untuk kali ini, saya merasa perlu mendokumentasikan pengalaman yang cukup berliku saat mencairkan penghasilan dari Google Adsense yang kedelapan kalinya.

Semua bermula pada 22 Juli 2018. Saat itu, saya baru beberapa minggu bekerja di Bekasi, Jawa Barat. Sebuah notifikasi pembayaran dari Google masuk ke email saya. Saya pun bersiap untuk mencairkannya melalui Western Union seperti biasa. Namun, tinggal di daerah baru membuat saya bingung harus ke mana.

Setelah mencari informasi seadanya, saya memberanikan diri meminta bantuan sopir kantor untuk mengantar ke lokasi yang saya perkirakan bisa melayani pencairan. Meski ekspresi wajahnya menunjukkan rasa enggan—mungkin karena saya masih karyawan baru—ia tetap bersedia mengantar. Tujuan kami adalah sebuah kantor di daerah Bojong, Tarumajaya, Bekasi, sekitar tiga hingga empat kilometer dari tempat kerja. Sayangnya, sesampainya di sana, mereka tidak melayani pencairan Western Union. Padahal dalam hati saya sudah berniat memberi komisi jika uangnya berhasil cair.

Saya kembali ke kantor proyek dengan tangan kosong. Tapi pencarian belum selesai. Usai salat Zuhur, saya mengajak sopir kantor yang lain. Kali ini orangnya lebih ramah dan santai. Kami menuju kantor cabang Bank BJB di daerah Babelan, Bekasi. Namun, baru saja melangkah masuk, saya langsung dihentikan oleh satpam. Setelah menjelaskan tujuan saya, ia mengatakan bahwa pencairan melalui Western Union tidak bisa dilakukan di sana. Padahal, menurut informasi yang saya temukan di internet, Bank BJB termasuk yang melayani transaksi ini.

Terjadi sedikit perdebatan di depan pintu bank. Saya meminta untuk berbicara dengan customer service, tapi satpam tetap melarang. Akhirnya, saya pun kembali ke kantor dengan kecewa untuk kedua kalinya.

Sore harinya, setelah jam kerja dan menjelang malam, saya kembali mencoba peruntungan. Kali ini saya berjalan kaki ke sebuah Indomaret di dekat mess karyawan, tepatnya di Perumahan Royale Residence II, Tarumajaya. Namun hasilnya tetap nihil. Tempat itu juga tidak bisa mencairkan dana Western Union.

Akhir dari pencarian ini justru terjadi di kampung halaman. Pada 26 Juli 2018, saat saya pulang kampung, saya mendatangi kantor pos langganan. Proses berjalan mulus tanpa drama. Akhirnya, dana pun berhasil saya cairkan.

Sebuah pengalaman yang mengajarkan bahwa tak semua hal bisa diselesaikan dengan mudah di tanah rantau. Kadang, kita harus pulang untuk menyelesaikan urusan.

Di bawah ini adalah bukti pembayaran dari Google Adsense, mulai dari yang kelima hingga kedelapan, yang sebelumnya belum pernah saya dokumentasikan di blog ini.

 

logoblog

Thanks for reading Gajian Kedelapan: Perjuangan Mencairkan Adsense di Tanah Rantau

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya senang mendengar pendapat Anda. Silakan tuliskan komentar, kritik, atau saran dengan bahasa yang sopan di bawah ini agar diskusi lebih nyaman.